Laman

Senin, 18 Juli 2011

Ketika Fajar

pagi yang telah tertinggal pagi itu
hanya bisa membisu tanpa kata
embun di pucuk daun
dan rembulan yang tinggal sebentar
bercengkrama mesra
mengalunkan senandung indah simfony subuh

dingin menembus tubuh muda
yang memaksa setiap sel untuk terjaga
dan tak lelah mendaki
seperti kuda liar yang berjuang hidup
melawan kejamnya alam gurun



07.31 am

Harvest

terasa seperti matahari dan angin
manis, segar, dan menyenangkan

terasa seperti kehidupan yang sebenarnya
tanpa wujud ke aku an
tanpa ego sentris
tanpa kemunafikan

tanpa dosa yang meradang
seperti luka bernanah dan terinfeksi

tanpa kebohongan

tertunduk ke bumi
dimana wujud tersembunyi


16.55 pm

Mourning

apakah ini cukup?

seperti impian yang ia tebar
di bawah kakimu
dan telah kau injak dengan dingin

seperti merah yang kau baurkan
di semua warna hidupnya
dan telah kau hapus dengan perlahan

seperti biru yang telah kau lukis
di setiap jejak langkahnya
dan telah kau sirnakan dalam diam

seperti.....
di setiap.....
dan telah.....

seperti awan yang beranjak pergi setelah badai



18 juli,