Laman

Rabu, 22 Februari 2012

UNTUK KALIAN


WANITA 155 CM


Saat engkau berhenti menangis
Melupakan luka di hatimu
Mengejar mimpimu yang tertunda
Meraih anganmu yang melayang bersama awan
Memantul pada panasnya air tengah hari
Menerpa wajah gelapmu tanpa henti
Membuat bungkuk punggungmu kian dalam
Ikut melegam karena terpanggang matahari
Ingatlah aku mencintaimu..........
Meski terasa tidak cukup
Walau tidak membuat kulit mudamu kembali
Karena kami yang menghisap habis kepolosanmu
Tidak akan sebanding dengan semua cintamu
Tapi jujurlah padaku, menangislah di pundakku
Karena bahu suamimu telah terkubur bersama jasadnya
Dan aku akan tetap ada di sini untukmu
YS. 6/2 20.49
PRIA PEJUANG

Langkahmu tertatih di jalan setapak
Wajah legammu terpahat pengalaman
Bahumu sekokoh karang
Dan suaramu lembut seperti angin
Sentuhanmu mendinginkan bara di hatiku
Kata-katamu adalah tongkat kehidupanku
Titahmu bagai sabda bagiku
Tak ada yang bilang kepalamu tidak seperti batu
Meski penyangga kecil itu menopang tubuhmu
Sebelum kau kalah dalam perjuangan tanpa lelah
Dan rela menerima takdirmu
Bahwa tanah menelanmu menuju keabadian
YS. 6/2 20.51
LELAKI 70 TAHUN

Aku melihatnya berdiri di teras rumah
Setiap kali aku datang,...tanpa pernah absen
Seolah dia tahu kapan aku pulang
Meskipun tidak pernah kudengar dia bilang merindukanku
Walau tidak ku dapatkan pelukan selamat datang
Kecuali gurauan bahwa aku akan menghancurkan keuangannya lagi
Baginya aku hanya 'kapal keruk' kecilnya
Dia tidak pernah datang ke tempatku
Tidak pernah ingin melihatku menjalani hidupku
Karena hanya kepercayaan yang kau punya
Bahkan ketika hari bahagiaku tiba, engkau absen untuk datang
Tapi aku tahu doa mu melengkapi aku hari itu
Karena kau lelaki terbaik dalam hidupku
Walau kau kalah dari kanker dalam darahmu
Kau tetap pahlawan abadi.......bagiku
YS. 6/2 21.02

MARET 2008

Ini kedua kalinya engkau datang,
Yang pertama adalah ketika aku pindah ke tempat ini
Entah bagaimana kita terdampar berdua dalam kekacauan itu
Melangkah bersisihan di antara padatnya hiruk pikuk kebahagiaan
Tertawa hanya berdua mengabaikan keegoisanmu untuk sekedar menemaniku
Tahukah kamu betapa aku sangat menyayangimu siang itu
Melihat kebanggaan di wajahmu membuatku ingin menangis
Meski hari ini seharusnya bukti nyata perjuanganmu
Bahkan di saat kita berlari mendaki bukit karena hujan
Aku ingin memelukmu erat di bawah tingkap plastik tempat kita berteduh
Ingin memastikan bahwa akhirnya engkau akan aman
Dan ketika sekarang kita mengingat momen itu
Aku ingin kita tertawa bersama
Dan lebih bahagia ketika menyadari kesederhanaan kita hari itu
Membuatmu menelusuri sejarah kehidupanku
YS. 6/2 21.16