WANITA 155 CM
Saat engkau berhenti menangis
Melupakan luka di hatimu
Mengejar mimpimu yang tertunda
Meraih anganmu yang melayang bersama awan
Memantul pada panasnya air tengah hari
Menerpa wajah gelapmu tanpa henti
Membuat bungkuk punggungmu kian dalam
Ikut melegam karena terpanggang matahari
Ingatlah aku mencintaimu..........
Meski terasa tidak cukup
Walau tidak membuat kulit mudamu kembali
Karena kami yang menghisap habis kepolosanmu
Tidak akan sebanding dengan semua cintamu
Tapi jujurlah padaku, menangislah di pundakku
Karena bahu suamimu telah terkubur bersama jasadnya
Dan aku akan tetap ada di sini
untukmu
YS. 6/2
20.49
PRIA PEJUANG
Langkahmu tertatih di jalan setapak
Wajah legammu terpahat pengalaman
Bahumu sekokoh karang
Dan suaramu lembut seperti angin
Sentuhanmu mendinginkan bara di hatiku
Kata-katamu adalah tongkat kehidupanku
Titahmu bagai sabda bagiku
Tak ada yang bilang kepalamu tidak seperti batu
Meski penyangga kecil itu menopang tubuhmu
Sebelum kau kalah dalam perjuangan tanpa lelah
Dan rela menerima takdirmu
Bahwa tanah menelanmu menuju keabadian
YS. 6/2
20.51
LELAKI 70 TAHUN
Aku
melihatnya berdiri di teras rumah
Setiap kali
aku datang,...tanpa pernah absen
Seolah dia
tahu kapan aku pulang
Meskipun
tidak pernah kudengar dia bilang merindukanku
Walau tidak
ku dapatkan pelukan selamat datang
Kecuali
gurauan bahwa aku akan menghancurkan keuangannya lagi
Baginya aku
hanya 'kapal keruk' kecilnya
Dia tidak
pernah datang ke tempatku
Tidak pernah
ingin melihatku menjalani hidupku
Karena hanya
kepercayaan yang kau punya
Bahkan
ketika hari bahagiaku tiba, engkau absen untuk datang
Tapi aku
tahu doa mu melengkapi aku hari itu
Karena kau
lelaki terbaik dalam hidupku
Walau kau
kalah dari kanker dalam darahmu
Kau tetap
pahlawan abadi.......bagiku
YS. 6/2 21.02
MARET 2008
Ini kedua
kalinya engkau datang,
Yang pertama
adalah ketika aku pindah ke tempat ini
Entah
bagaimana kita terdampar berdua dalam kekacauan itu
Melangkah
bersisihan di antara padatnya hiruk pikuk kebahagiaan
Tertawa
hanya berdua mengabaikan keegoisanmu untuk sekedar menemaniku
Tahukah kamu
betapa aku sangat menyayangimu siang itu
Melihat
kebanggaan di wajahmu membuatku ingin menangis
Meski hari
ini seharusnya bukti nyata perjuanganmu
Bahkan di
saat kita berlari mendaki bukit karena hujan
Aku ingin
memelukmu erat di bawah tingkap plastik tempat kita berteduh
Ingin
memastikan bahwa akhirnya engkau akan aman
Dan ketika
sekarang kita mengingat momen itu
Aku ingin
kita tertawa bersama
Dan lebih
bahagia ketika menyadari kesederhanaan kita hari itu
Membuatmu
menelusuri sejarah kehidupanku
YS. 6/2 21.16